Agus penarik rombong pasar belauran kota sampit

Sampit,Supersemar news – Agus seorang pria separu baya(40) berbadan gemuk besar, Adalah seorang pekerja menarik Rombong para pedagang pasar belauran Sampit, jalan Rahadi usman kab.Kotim.

Pria berbadan besar ini bekerja selama 25 Tahun sebagai penarik Rombong dengan gajih Rata rata per 1 rombong kisaran 100 hingga 200 ribu Rupiah dengan Jumlah Rombong yang di tarik kisaran 10/12 rombong.

Upah yang didapat dari pekerjaannya ini cukup untuk menghidupi dirinya sendiri. Meski hidup sebatang kara di rumah kontrakan, Agus tak pernah mengeluh. Justru, ia merasa bersyukur bisa membantu para pedagang Pasar Belauran.

Ia memulai pekerjaan nya menarik rombong untuk di buka dari siang pukul 13.00 wib hingga sore hari pukul 16.00 wib.

Dan Pria tersebut kembali bekerja menarik Rombong untuk di tutup sekitar malam hari pukul 24.00 wib hingga pagi sekitar pukul 03.00 wib.

Pria penarik rombong ini di kenal dengan sosok pendiam dan Ramah,pekerja keras dan displin dalam bekerja, dia hidup sebatang kara di Rumah kontrakan
Yang berada di taluk dalam jalan Antasari Sampit.

Dalam wawancara awak media (5/8), Agus menyampaikan,” Dia selalu bekerja tanpa ada kata libur, terkecuali hari hari besar Islam, seperti hari lebaran idul fitri dan idul adha.

” Walau hujan lebat sekalipun saya tetap bekerja, badai pun saya tetap bekerja,” pungkas agus Sambil tersenyum kecil.

Sosok pria gemuk besar ini memang sangat penting untuk para pedagang pasar yang ada di belauran kota Sampit. Pasal nya kalo Agus tidak bekerja maka pedagang Pasar belauran jadi terkendala untuk membuka daganganya.

” Agus seorang pekerja keras,displin Waktu dan tidak mengenal kata lelah,” kata Salah satu pedagang .

“saya suka sama agus itu dia orang nya pekerja keras dan jujur,” ungkap enor yang juga salah satu pedagang.

Adanya sosok Agus pekerja keras tanpa kenal lelah, kita dapat mengambil inspirasi dari kisah perjalanan hidupnya, Agus hidup sebatang kara tanpa keluarga, Namun dia tetap bekerja keras walau tak ada pedamping hidupnya.

Agus layaknya pekerja keras, soerang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga yang memikul beban di pundaknya.

Agus hidup sebatang kara namun Dia tidak pernah berputus asa dan mengeluh dalam hidup nya, dan gigih bekerja serta menjadi sosok yang Ramah kepada orang orang di sekitar nya.

red/AR