
Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto
SUPERSEMARNEWS.COM – Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, menegaskan seluruh jajaran partainya memantau Pilkada Serentak 2024. Ia menyebut kondisi Jawa Timur relatif kondusif, namun tetap mengawasi “partai coklat” yang juga bergerak di Sumatera Utara. Istilah ini menimbulkan spekulasi bahwa Polri diduga mengerahkan aparat dalam pemilu.

Gerindra Membantah Isu “Parcok”
Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, menyatakan isu ini adalah kabar bohong. Ia mengategorikan tuduhan itu sebagai hoaks. Bahkan, anggota DPR yang menyebarkan tudingan tersebut telah dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). “Jika tidak bisa membuktikan tuduhan, tentu ada konsekuensinya,” tegas Habiburokhman

Sikap Polri dan Panglima TNI
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memilih bungkam terkait isu “parcok” dan wacana pengembalian Polri ke TNI atau Kemendagri. “Tanya yang usulkan,” katanya singkat saat acara wisuda Akmil di Magelang. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menolak berkomentar.

Aktivis HAM Kritik Wacana Pengembalian Polri ke TNI
Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menilai wacana ini sebagai kemunduran reformasi. Menurutnya, pemisahan Polri dan TNI didasari tugas berbeda. Polri fokus pada keamanan dalam negeri, sementara TNI pada ancaman luar negeri. “Integrasi akan membuat keduanya tidak profesional,” ujar Usman.
Ia juga mengingatkan bahwa reformasi 26 tahun lalu bertujuan memperjuangkan kebebasan sipil, supremasi hukum, dan HAM. Namun, ia mengkritik bahwa cita-cita itu kini kian jauh. “Negara malah menyempitkan ruang sipil dan mengabaikan reformasi,” pungkasnya.
Kesimpulan
Isu “parcok” dan wacana pengembalian Polri ke TNI mencuat dalam Pilkada 2024. Meski PDI-P dan aktivis menyoroti dugaan penyimpangan, pihak Polri dan TNI memilih bungkam. Di sisi lain, kritik terhadap mundurnya semangat reformasi semakin lantang.
(SupersemarNewsTeam)
(R/SanggaBuana)


