22/09/2025
Driver ojol menegaskan tuntutan potongan aplikator 10 persen sebagai harga mati dalam aksi 179 di Hari Perhubungan Nasional.

SUPERSEMAR NEWS – Jakarta – Ribuan driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia menggelar Aksi 179 bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional, Rabu (17/9/2025).

Aksi ini dipusatkan di Istana Negara, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI. Menurut Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, sekitar 2.000 peserta ikut serta, terdiri dari driver roda dua, roda empat, kurir online, hingga mahasiswa dari BEM UI dan aliansi kampus lainnya.

7 Tuntutan Demo Ojol Aksi 179

Para pengemudi ojol menyuarakan tujuh tuntutan dalam aksi ini, yaitu:

  1. RUU Transportasi Online segera masuk dalam Prolegnas 2025–2026.
  2. Potongan aplikator maksimal 10 persen sebagai harga mati.
  3. Regulasi tarif pengantaran barang dan makanan.
  4. Audit investigatif terkait potongan 5 persen yang dinilai merugikan driver.
  5. Penghapusan fitur merugikan driver seperti aceng, multi order, slot, dan member berbayar.
  6. Pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.
  7. Pengusutan tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan dua driver: Affan Kurniawan (Jakarta) dan Rusdamdiyansyah (Makassar).

Pengamanan Aksi

Untuk menjaga keamanan, 6.118 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda DKI diturunkan di lokasi unjuk rasa.

Transisi Menuju Regulasi

Dengan adanya tujuh tuntutan ini, para driver ojol berharap pemerintah segera menghadirkan regulasi transportasi online yang lebih adil. Selain itu, aksi ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan publik akan pentingnya perlindungan bagi pekerja sektor digital di Indonesia.

Baca juga: Reformasi Polri Dinilai Mendesak, Peneliti Sebut Dimulai dari Pendidikan

SupersemarNewsTeam
SanggaBuana

Share link berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *