Purbaya Roasting Rocky Gerung Soal Kritik Jokowi Diam

SUPERSEMAR NEWS – Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mencuri perhatian publik saat melontarkan kritik jenaka kepada akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung. Momen ini terjadi dalam acara Great Lecture Transformasi Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Purbaya Sindir Kritik Rocky ke Jokowi
Dalam forum tersebut, Purbaya menyinggung pernyataan Rocky yang kerap menyebut Joko Widodo tidak melakukan apa-apa saat menjabat sebagai Presiden RI.
“Saya mau kritik Pak Rocky Gerung sedikit. Dia suka ngeledekin Pak Jokowi enggak ngapa-ngapain. Padahal Presiden Jokowi berjasa besar menggerakkan ekonomi,” ujar Purbaya disambut tawa audiens.
Menteri baru pengganti Sri Mulyani ini bahkan memamerkan grafik pemulihan ekonomi sejak pandemi Covid-19. Menurutnya, pada 2020 Indonesia hampir hancur dengan minus 15 persen, namun perlahan pulih berkat intervensi kebijakan fiskal dan arahan Jokowi.
Jokowi Dinilai Berjasa Pulihkan Ekonomi
Purbaya menegaskan, keputusan Jokowi untuk menggelontorkan dana dari bank sentral menjadi penopang utama.
“Ekonomi berhasil recovery. Jadi Presiden Jokowi tuh berjasa buat kita, walaupun di sampingnya ada saya,” ucapnya sambil berkelakar.
Ia bahkan menyarankan Rocky untuk lebih banyak belajar ekonomi. “Mungkin Pak Rocky harus sedikit belajar ekonomi lagi. Gue seneng bisa ngeledek dia di sini,” tambahnya.
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Selain me-roasting Rocky, Purbaya juga optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Menurutnya, langkah ini penting agar Indonesia lepas dari middle income trap.
“Lihat Jepang, Korea Selatan, dan China. Mereka pernah tumbuh dua digit dalam waktu lama. Kalau kita tidak berusaha, kita akan terus tertinggal,” jelas mantan Ketua LPS itu.
Berdasarkan pengalamannya, Purbaya menyebut masalah utama ekonomi Indonesia saat ini adalah likuiditas kering. Ia mencontohkan, pada 2020 pemerintah harus menarik Rp300 triliun dari Bank Indonesia untuk dikembalikan ke sistem perbankan.
Langkah tersebut terbukti memulihkan ekonomi pada 2021. “Jika mesin negara dan sektor swasta bergerak bersama, target 8 persen bukan sekadar harapan, tetapi kebutuhan,” tegasnya.
SupersemarNewsTeam
SanggaBuana