
Sukabumi, Jabar – Supersemarnews
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa sumber dilingkup puskesmas dan masyarakat sekitar. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Kec. Pabuaran Kabupaten Sukabumi, diduga tidak dialokasikan sebagaimana peruntukannya.
Tentunya, hal tersebut akan berdampak terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Bahkan hingga menuai penilaian buruk dari masyarakat setempat.
‘ Selain pelayanannya buruk, Kepala puskemas Kecamatan Pabuaran jarang terlihat ada dikantor,’ujar warga setempat.
Selanjutnya, berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa orang sumber di lingkup puskesmas Kec.Pabuaran, mengungkapkan, Bantuan Operasional Kesehatan diduga tidak dialokasikan sebagaimana peruntukannya. Bahkan untuk BOK bulan ini tidak akan dicairkan oleh Kepala Puskesmas dengan alasan tidak masuk logika.
“Bantuan operasional kesehatan untuk petugas kesehatan saja tidak sesuai kebutuhan dalam satuan kerja dengan resiko yang terjadi dilapangan. Bahkan untuk BOK bulan ini saja tidak akan dicairkan karena menurut pak Kapus, mendapat panggilan dari Kejaksaan,”Ungkap beberapa orang sumber serempak mengutif ucapan Kapus
Selain itu, mereka menyampaikan untuk pendapatan petugas kesehatan dari dana Kapitasi mulai bulan Januari – Agustus 2025 hingga saat ini belum diterima.
“Untuk dana Kapitasi bulan Januari – Agustus belum kami terima,bahkan pencairan sering terlambat,”ujar mereka lalu meminta agar namanya agar tidak dipublish.
Kepala Puskesmas Kec.Paburan Dr. Sudira, saat dikonfirmasi mengatakan, menanggapi mis informasi yang masuk terkait pelayanan dan pengelolaan anggaran di Puskesmas Pabuaran, bersama ini kami sampaikan klarifikasi sebagai berikut:
“Kami menghargai setiap kritik dan masukan dari masyarakat. Saat ini kami sedang melakukan evaluasi internal terhadap seluruh layanan, termasuk mutu pelayanan, kecepatan, dan sikap petugas. Apabila terdapat pelayanan yang kurang optimal, hal tersebut akan segera diperbaiki melalui pembinaan petugas, monitoring berkala, serta peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat,”ujarnya.
Lanjutnya, adapun dugaan pemotongan dana BOK (Biaya Operasional Kesehatan), kami menegaskan bahwa seluruh penggunaan anggaran BOK dikelola sesuai ketentuan yang berlaku dan diawasi secara berkala. Dan kami selalu melakukan penelusuran dan audit internal untuk memastikan tidak ada penyimpangan dana tsb selama ini,”terangnya.
Lanjut ia, menambahkan untuk keterlambatan alokasi dana kapitasi, dapat terjadi karena proses administrasi dan verifikasi yang membutuhkan waktu dan pencairan kapitasi bpjs itu setiap tgl 15 bulan berjalan jadi tidak ada terlambat 2 hari saat proses itu sudah bisa dilakukan pencairan.
“Kami berkomitmen memastikan dana kapitasi dapat diterima dan digunakan tepat waktu. Demikian tanggapan ini kami sampaikan sebagai bentuk transparansi dan komitmen kami untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan tata kelola di Puskesmas Pabuaran,”imbuhnya.
Ironisnya setelah memberikan tanggapan Kepala Puskesmas Pabuaran, langsung memblokir WA pihak media. Etika Kepala Puskesmas Pabuaran sebagai ASN dan pelayan masyarakat yang di gaji menggunakan uang rakyat dengan sikap seperti itu patut dipertanyakan, karena tidak mencerminkan sebagai abdi negara.
Tentunya, tindakan Kapus tersebut menuai pertanyaan, kalo tidak ada permasalahan kenapa harus memblokir WA pihak media ?. Maka, disimpulkan tanggapan dari Kepala Puskesmas Pabuaran ini sangat kontradiktif dengan keterangan yang dihimpun dari berbagai sumbe baik dari masyarakat setempat dan sumber dilingkup puskesmas yang bisa dipertanggungjawbkan kebenarannya.
Sementara itu. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sukabumi Boyke Martadinata saat diminta tanggapan lewat pesan whatsApp terkait hal tersebut. Ia,mengatakan, akan segera menindak lanjut informasi yang disampaikan oleh pihak media
“Terimakasih atas informasinya, Kami akan segera menindak lanjut permasalahan tersebut,” balasnya.
Tim Supersemarnews
