18/10/2025

Dedi Mulyadi Murka: Bongkar Proyek Drainase Abal-Abal di Majalengka

0
“Lihat ini, cornya belum ada lantai dasar sama sekali. Seharusnya bagian bawah ini dicor dulu sebelum dipasang unit saluran,” ujar Dedi Mulyadi sambil menunjuk langsung tumpukan beton di proyek drainase kawasan SMA Negeri 1 Maja, Majalengka.

SUPERSEMAR NEWS – Majalengka.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendadak murka saat melakukan inspeksi mendadak terhadap proyek drainase di sekitar SMA Negeri 1 Maja, Kabupaten Majalengka. Dalam kunjungan tersebut, Dedi menemukan adanya dugaan kecurangan dan manipulasi dalam pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh pihak kontraktor.

Proyek Drainase Diduga Tak Sesuai SOP

Dedi meninjau proyek bersama warga dan tim konsultan teknik. Di lokasi, ia mendapati bahwa pengecoran dasar saluran air tidak dilakukan sesuai prosedur, bahkan sebagian unit sudah dipasang tanpa adanya lantai dasar beton.

“Oh ini bohong nih pemborongnya. Masang cor itu harusnya dikasih lantai dasar dulu baru dicor. Ini mau nipu kita, dicor di atas aja,” kata Dedi dengan nada tinggi dalam video yang diunggah di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Selasa (15/10/2025).

“Saya turun langsung ke saluran ini supaya tahu kondisinya. Lihat, dasar salurannya belum dicor, tapi unit sudah dipasang. Ini jelas menyalahi prosedur,” ujar Dedi Mulyadi saat meninjau proyek drainase di Majalengka.

Dedi langsung memanggil pengawas lapangan dan konsultan proyek untuk memberikan klarifikasi. Dari pemeriksaan, diketahui bahwa pekerjaan pengecoran baru dilakukan sebagian dan belum menyeluruh di sepanjang saluran.

Dedi Tegur Keras Kontraktor: “Jangan Nyuri di Lapangan”

Konsultan proyek, Ajid Setiajid, mengakui bahwa pengecoran memang belum rampung.
“Pengecoran baru sampai di titik nol, Pak. Pasangan unitnya ini malam, belum sampai penuh,” ujar Ajid.

Mendengar hal itu, Dedi langsung menuding adanya kecurangan dalam pelaksanaan proyek.
“Artinya kontraktornya nyuri-nyuri. Waktu Bapak lengah, unitnya dipasang padahal belum dicor. Betul kan?” ucap Dedi, yang langsung dijawab “betul” oleh Ajid.

Saat Dedi menanyakan keberadaan kontraktor, Ajid menjawab bahwa yang bersangkutan sedang salat di masjid. Dedi pun melontarkan sindiran tajam.
“Kalau dia rajin salat, harusnya juga menegakkan amanah pekerjaannya. Salat itu menegakkan agama, di lapangan juga harus menjalankan SOP-nya. Benar enggak?” ucap Dedi di hadapan warga.

Potensi Kerugian Capai Rp1 Miliar

Dedi kemudian menghitung potensi kerugian akibat kecurangan tersebut.
“Kalau 25 meter enggak dicor, di sana juga 25 meter enggak dicor, bisa satu kilometer. Satu kilometer cor beton bisa sampai Rp1 miliar,” tegasnya.

Menurut Dedi, kasus seperti ini menunjukkan bahwa pengawasan proyek harus dilakukan secara ketat agar anggaran pembangunan tidak bocor dan masyarakat tidak dirugikan.

“Proyek drainase itu penting untuk mencegah banjir. Kalau pekerjaannya asal-asalan, ya masyarakat yang kena dampaknya,” tegasnya.

Kunjungan Sekaligus Tinjau Perbaikan Sekolah

Selain proyek drainase, Dedi juga meninjau rehabilitasi ruang kelas di SMA Negeri 1 Maja yang sebelumnya rusak dan lembab. Program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan kenyamanan belajar siswa di daerah.

“Sekolah ini harus jadi tempat belajar yang nyaman. Kalau ruangannya lembab, rusak, atau becek, bagaimana anak-anak mau fokus belajar?” ujar Dedi.

Pemerintah Jawa Barat sebelumnya juga telah meluncurkan sejumlah program perbaikan infrastruktur pendidikan, termasuk di Majalengka, yang masuk dalam prioritas pembangunan daerah tahun 2025.

(Baca juga: Kolaborasi Dedi Mulyadi-Rieke Pitaloka Ungkap Masalah Jalan Cikidang)

Transparansi dan Pengawasan Publik

Dedi menegaskan bahwa pengawasan publik sangat penting dalam menjaga integritas pembangunan. Ia mengajak masyarakat untuk melapor bila menemukan indikasi kecurangan proyek.

“Kita enggak boleh diam. Kalau ada yang curang, laporkan. Uang rakyat jangan dipermainkan,” tutupnya.

Kesimpulan

Inspeksi mendadak Dedi Mulyadi di Majalengka bukan hanya menyoroti kualitas pekerjaan drainase, tetapi juga membuka tabir lemahnya pengawasan proyek di daerah. Dengan gaya blak-blakan khasnya, Dedi mengingatkan para kontraktor agar bekerja jujur dan profesional, demi pembangunan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

SupersemarNewsTeam
SanggaBuana

Share link berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *