Prabowo Terdengar Minta Temui Eric Trump di KTT Gaza, Ini Respons Menlu Sugiono
SUPERSEMAR NEWS – Jakarta. Rekaman percakapan antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Senin (13/10), menjadi sorotan dunia internasional.
Rekaman tersebut memperdengarkan suara Prabowo yang meminta bantuan Trump untuk bertemu dengan Eric Trump, salah satu pimpinan Trump Organization.
Percakapan yang terekam karena mikrofon masih aktif (hot mic) ini pertama kali dilaporkan oleh Reuters, dan sejak itu viral di berbagai media global seperti The Guardian dan BBC.
Isi Percakapan yang Terekam
Momen tersebut terjadi sesaat setelah Donald Trump menyampaikan pidatonya dalam forum KTT Gaza. Dalam video yang tersebar di platform X dan TikTok, keduanya tampak berbincang santai di belakang podium konferensi.
Menurut laporan Reuters, percakapan itu berlangsung singkat, namun cukup jelas.
Berikut cuplikan dialog yang terekam:
Prabowo: “Bisakah saya bertemu Eric?”
Trump: “Saya akan meminta Eric menelepon. Haruskah saya lakukan itu? Dia anak yang baik.”
Prabowo: “Kita akan mencari tempat yang lebih baik.”
Trump: “Saya akan meminta Eric menelepon Anda.”
Prabowo: “Eric atau Don Jr.”
Belum dapat dipastikan apakah pembicaraan tersebut berkaitan dengan Trump Organization atau hanya sekadar obrolan pribadi di sela kegiatan diplomatik. Hingga berita ini ditulis, Gedung Putih belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.
Profil Trump Organization dan Proyeknya di Indonesia
Trump Organization adalah perusahaan keluarga milik Donald Trump yang bergerak di sektor properti, hotel, resor, dan lapangan golf.
Di Indonesia, perusahaan ini telah menjalin kemitraan dengan MNC Group milik Hary Tanoesoedibjo, terutama dalam pembangunan Trump International Golf Club Lido, Kabupaten Bogor, dan proyek resor mewah di Bali.
Eric Trump, yang kini menjabat sebagai Executive Vice President Trump Organization, turut hadir dalam pembukaan lapangan golf di Lido pada 7 Maret 2025.
Dalam pernyataannya, Eric mengatakan:
“Lapangan golf ini menjadi tolok ukur baru dalam kualitas dan eksklusivitas di Indonesia.”
Kolaborasi antara dua perusahaan tersebut dianggap memperkuat investasi sektor pariwisata dan properti mewah di Indonesia, sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia
Respons Menteri Luar Negeri Sugiono
Menlu Sugiono memberikan tanggapan resmi pada Selasa (14/10) di Jakarta. Ia menyebut bahwa percakapan antar kepala negara adalah hal wajar, apalagi jika hubungan keduanya sudah lama terjalin.
“Biasa kan ya Pak Presiden berbicara dengan kepala negara lain, berdua-berdua itu biasa,” ujar Sugiono, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, Prabowo dan Trump memiliki hubungan pribadi yang cukup dekat. Ia juga menegaskan, tidak mengetahui detail isi pembicaraan tersebut.
“Saya tidak tahu isi pembicaraannya apa. Bisa jadi macam-macam. Kalau ada hal-hal khusus yang perlu ditindaklanjuti, pasti saya dikasih tahu,” tambahnya.
Sugiono menjelaskan bahwa selama KTT Gaza, Prabowo juga berbicara dengan sejumlah pemimpin dunia lainnya di ruang tunggu dan sesi bilateral. Beberapa di antaranya membahas isu kemanusiaan Palestina, bantuan logistik, dan pengamanan wilayah Timur Tengah.
Reaksi Internasional dan Implikasi Diplomatik
Kabar “hot mic” ini memunculkan beragam respons di media internasional.
The Guardian menyebutnya sebagai “gaffe diplomatik” yang mengingatkan pada kasus serupa beberapa pemimpin dunia seperti Barack Obama, Gordon Brown, dan Vladimir Putin.
Namun, sejumlah analis menilai bahwa percakapan tersebut tidak mengindikasikan pelanggaran etika diplomatik, karena konteks pembicaraan masih belum jelas.
“Kita perlu menunggu klarifikasi resmi dari pihak Istana,” tulis analis politik internasional di BBC Indonesia.
Hubungan Diplomatik Indonesia–AS di Bawah Prabowo
Sejak dilantik, Presiden Prabowo Subianto aktif menjalin komunikasi strategis dengan berbagai pemimpin dunia. Dalam konteks hubungan dengan Amerika Serikat, kerja sama difokuskan pada bidang pertahanan, teknologi, dan investasi energi hijau.
Meski demikian, hubungan personal antara Prabowo dan keluarga Trump menambah dimensi menarik dalam diplomasi internasional Indonesia.
Kesimpulan
Bocornya percakapan Prabowo–Trump di KTT Gaza memperlihatkan sisi informal dari diplomasi global.
Meski terekam publik, pembicaraan itu belum tentu terkait urusan bisnis, dan hingga kini belum ada indikasi pelanggaran protokol kenegaraan.
Kementerian Luar Negeri memastikan setiap komunikasi yang memiliki konsekuensi formal akan dikaji dan ditindaklanjuti sesuai prosedur diplomatik.
SupersemarNewsTeam
SanggaBuana
