WASHINGTON,Supersemar news -Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut perang habis-habisan mungkin terjadi di Timur Tengah. Israel memperluas serangannya, setelah di Jalur Gaza kini Lebanon.

Serangan Israel ke Lebanon hingga Kamis (26/9/2024) telah menewaskan lebih dari 620 orang, termasuk anak-anak dan perempuan. Perang besar itu dimulai pekan lalu, diawali dengan serangan bom pager dan walkie talkie yang dilakukan Israel di Lebanon. Seranga itu mengejutkan publik internasional karena menargetkan korban secara acak, termasuk warga sipil.

Meski demikian, Biden yakin masih ada peluang untuk menyelesaikan konflik tersebut.

“Tetapi saya kira masih ada peluang untuk mencapai penyelesaian yang dapat mengubah seluruh wilayah secara mendasar,” katanya, dalam di program televisi ABC, The View.

“Dunia Arab sangat menginginkan penyelesaian, karena mereka tahu apa manfaatnya,” katanya, menambahkan.

Politikus Partai Demokrat itu menambahkan bahwa pemerintahannya terus mendorong solusi dua negara sebagai penyelesaikan konflik di Palestina, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menyetujuinya.

Perlu ada solusi dua negara. Pada akhirnya, itu harus terjadi. Ada cara untuk melakukannya,” ujarnya, seperti dilaporkan kembali Anadolu.

Menurut Biden, jika gencatan senjata di Lebanon terwujud, dampaknya akan ke Tepi Barat. Biden mengklaim akan bekerja sekuat tenaga untuk memaksa Israel menghentikan serangannya di seluruh wilayah Palestina.

“Saya gunakan setiap energi yang saya miliki, saya bersama tim,” tambahnya.

Saat menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa lalu, Biden menegaskan perang skala penuh di Timur Tengah tidak menguntungkan bagi siapa pun.

“Meskipun situasi telah meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan. Faktanya, itu tetap menjadi satu-satunya jalan menuju keamanan yang langgeng untuk memungkinkan penduduk dari kedua negara kembali ke rumah dan perbatasan dengan aman,” tuturnya.

Sumber : iNews.ID

Red/ar